Selasa, 09 Desember 2014

Mendongkel Yesus dari Takhta-Nya

MENDONGKEL YESUS DARI TAKHTANYA
Judul Aslinya             : Dethroning Yesus
Pengarang                  : Darell L. Bock
                                      Daniel B. Wallace
Penerjemah                : Helda Siahaan
Penerbit                      : Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet Ke- 1, 2009  
Jumlah Halaman       : 285 Halaman
I.                   Pendahuluan
Buku ini ditulis oleh dua orang Tokoh yang sangat terkenal yaitu Darell L. Bock dan Daniel B. Wallace. Dalam buku ini terdapat enam klaim yang membahas tentang Upaya Mutakhir untuk Menjungkir Balikkan Iman Gereja Mengenai Yesus Kristus. Dan dalam bagian pendahuluan Buku ini Dijelaskan oleh Darell bahwa Pengetahuan Kita Tentang Yesus Berawal dari Ingatan atau Kenangan Mereka yang berjalan bersama-Nya, Tentang Siapa Dia ketika itu, Siapa Dia sekarang, mengapa Dia Penting, dan mengapa Dia masih memikat. Dan Darell mengatakan apakah kenangan itu dapat membawa kita pada Yesus yang sejati.  Yang berkembang menjadi dua Versi yang berbeda yaitu Kristianitas dan Yesusanitas. Darell berdiskusi langsung dengan seorang Profesor Perjanjian Baru di DePaul University yang berlangsung dihadapan Mahasiswa di Southern Methodist University yang membahas tentang Kenangan atau Ingatan. Dalam Diskusi itu Crossan menekankan bahwa kenangan atau memori Terdistorsi oleh waktu. Namun Darell menentang pandangan Crossan. Ia menunjukkan dua hal yang sangat penting yaitu yang Pertama; bahwa Eksperiman itu berlangsung dalam Budaya Masa Kini yang telah mengurangi penggunaan memori berkat teknologi computer dan rekaman video, Kedua; para mahasiswa yang ditanyai saat diskusi tidak mempertaruhkan apa pun dalam peristiwa tersebut.
Dalam buku ini menekankan tentang Kristianitas dan Yesusanitas. Kristianitas berpusat pada iman bahwa Yesus adalah Dia yang Diurapi yang Diutus dari Surga. Dan mengklaim bahwa Yesus Diurapi oleh Allah untuk mewakili Allah dan Manusia untuk pemulihan relasi yang rusak antara Pencipta dan CiptaanNya. Sedangkan Yesusanitas membahas istilah untuk cerita lain tentang Yesus. Dalam buku ini Darell menulis Bermacam Gambaran Yesus Dalam Yesusanitas, Pameran Beberapa Potret Yesus Selama Beberapa Dekade Terakhir, Pandangan Lain Dalam Spektrum Yesusanitas, Peran Temuan Arkeologi dan Injil-injil Lain, Penyebab Popularitas Yesusanitas yang terdapat dalam 12 Faktor dengan membaginya dalam 4 kelompok besar yaitu: Sikap Skeptis dalam Sejarah, Informasi Baru, Faktor-faktor Budaya yang mengubah metode Evaluasi, dan Hasrat Naluriah manusia untuk mencari, menghadapi, atau memahami hal-hal Spritual. Dan dalam buku ini Darell juga menulis 12 Faktor Pendukung Paling berakar dalam Sejarah adalah Sikap skeptis terhadap semua institusi Agama. Faktor kedua adalah Munculnya disiplin Ilmu Kritik yang lebih tinggi yaitu proses memeriksa dan menganalisis suatu sumber untuk mengetahui asal-usul dan kisahnya. Faktor ketiga adalah penemuan-penemuan arkeologi terbaru yang telah memungkinkan kita melihat lebih dekat konteks pelayanan Yesus pada masa hidupNya dan menatap langsung para penentangNya. Faktor keempat adalah perubahan besar dalam cara kita memandang sejarah. Dalam buku ini Darell merumuskan Penemuan-penemuan arkeologi juga melahirkan pemahaman mengenai sejarah melalui apa yang terjadi dalam kemanusiaan. Faktor kelima yang lebih Sinis adalah Penggunaan Selektif bukti-bukti kuno dalam hal ini Darell menonjolkan karakteristik yang selaras dengan pikiran ideologi modern, dengan mengorbankan sikap netral terhadap komplekssitas bukti-bukti kuno. Faktor keenam adalah pengajaran Kristianitas dalam Program-program Studi Agama di Banyak Universitas di Amerika. Dalam hal ini Darell Berperspektif sempit tertentu diajarkan hampir tanpa perbandingan dengan sudut pandang lain. Cara pengajaran Darell menjadi skandal karena Universitas, terutama Universitas negeri seharusnya menjadi ruang pamer bagi berbagai perspektif intelektual dalam masyarakat yang direpresentasikan oleh Universitas tersebut. Faktor ketujuh Relatif Baru, yaitu meningkatnya perhatian media terhadap topik ini selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dalam hal ini Darell menjelaskan dampak Internet dan Televisi kabel yang memungkinkan pembahasan topik agama dan penayangan program dokumenter berulang-ulang. Faktor Kedelapan masih berupa Fenomena baru yaitu daya tarik novel-novel hasil kawin silang. Darell menunjukkan bahwa publik masa kini menyukai pemikiran agama yang dikemas dalam konteks drama Fiksi. Faktor kesembilan adalah tumbuhnya minat terhadap pencaian perjalan rohani. Darell mengatakan bahwa semakin kita mengendalikan lingkungan, semakin kita mengalami kekosongan batin dan masyarakat dan gaya hidup dapat menjenuhkan kita sampai merasa kosong dan depresi. Faktor Kesepuluh adalah hasrat budaya untuk menerima keragaman agama sedemikian rupa sehingga kedamaiaan dapat dipertahankan. Faktor kesebelas Darell mengatakan meluas nya pengakuan bahwa agama ternyata benar-benar bisa memotivasi orang dan faktor keduabelas adalah fundamentalisme naif dan rapuh yang telah  banyak menyebabkan orang dari latarbelakang tersebut akhirnya meninggalkan dan menolaknya. Dari 12 faktor ini Darell dan Daniel menjelaskan bahwa menyeruaknya wacana mengenai agama, dan semakin populernya Yesusanitas yang pada dasarnya menghormati Yesus dan beritaNya, tetapi tidak mengakui keunikanNya sebagai Juruselamat. Dan mereka juga mengatakan bahwa fokus terhadap Kristianitas dapat dibenarkan karena itu adalah salah satu agama yang paling global, dan Darell juga mengatakan bahwa memahami Kristianitas dan perbedebatanNyasunguh penting. Tidak hanya bagi mereka yang merasa terkait denganNya, tetapi juga bagi semua orang yang berinteraksi dengan semua Umat Kristen.
Inti dalam Pendahuluan ini Darell dan Daniel mau mengatakan dan menjelaskan bahwa Kita perlu memahami perbedaan-perbedaan yang memicu perdebatan antara Kristianitas dan Yesusanitas, agar membawa dampak penting bagi kita terhadap analisis kita sendiri. Namun tidak hanya sampai disitu saja. Darell dan Daniel juga mempunyai Cara lain untuk menganalisis perbedaan antara Kristianitas dan Yesusanitas  yaitu:
Ø  Pemisahan antara Pencipta dan CiptaanNya
Ø  Pemisahan antara Tuhan dan Kemungkinan adanya Wahyu Allah untuk membeuat Kita bertanggung jawab, dalam poin ini mereka membuat istilah lain yaitu Selokan Lessing yaitu argumentasi mengenai kesenjangan Yesus sejarah dan Kristus Iman, mengharuskan kita sampai pada sosok Yesus yang jauh berbeda dengan potertNya dalam Injil
Ø  Pemisahan antara Yesus dan Sejarah atau Antara Yesus dan kesaksian Pengikut-pengikutNya dalam Sejarah. Dalam poin ini Yesusanitas diklaim sangat keras
Ø  Pemisahan antara Seluruh Berita Yesus dan Praktik Gereja
Dalam buku ini Darell juga menjelaskan dan menekankan kepada kita bahwa tujuan kita adalah menganalisis apakah Yesusanitas benar ketika menyatakan bahwa jarak antara Yesus dan kemampuan Kita mengapresiasi pribadi dan pelayananNya sangat jauh dan tak terjembatani. Darell juga memberikan pilihan kepada kita lebih dekat pada Yesus Sejati, lebih dekat pada Pencipta Kita, dan sebagai hasilNya lebih dekat pada diri sendiri.

II.               Pembahasan
Klaim I
Dalam Klaim Pertama ini membahas mengenai Perjanjian Baru yang Asli Telah sangat Dirusak Oleh Para Penyalin sehingga Tak terpulihkan Lagi. Dalam pembahasan ini Darell dan Daniel mengangkat Buku yang ditulis oleh Bart Ehrman yang merupakan seorang Pakar Perjanjian Baru yang Bonafide dan sekaligus Ahli Kritik Teks yang terkemuka di Amerika Utara dan dia juga seorang Mantan Ahli Fundamentalis yang studi begitu keras mengenai asal mula Kristianitas sehingga Ia kehilangan Iman. Dalam buku nya yang berjudul Misquoting Jesus. Dalam hal ini Darell dan Daniel memberitahukan kepad kita tidak dapat mengabaikan pendapat Bart Ehrman yang memberikan Kesan bahwa teks Asli tak terpulihkan dan kita tidak akan pernah selesai membicarakan bagian-bagian mana saja dari naskah Perjanjian Baru yang telah diubah, dengan sengaja atau dengan tidak sengaja. Dalam hal ini Darell menyampaikan melalui Pernyataan Ehrman bahwa naskah Perjanjian Baru ditulis ulang jauh setelah naskah Aslinya sehingga menimbulkan keraguan mengenai isi dari naskah Perjanjian Baru karena para penyalin Ortodoks yang telah mengubah secara signifikan teks yang ada dalam Perjanjian Baru dan banyak menimbulkan perbedaan-perbedaan Teks diantara naskah-naskah maupun kata atau secara teknis dinamakan Variasi Teks yang ditemukan. Efek yang timbul adalah bukan hanya tidak ada kepastian mengenai teks asli, melainkan juga seandainya kita yakin aka isi teks, teologi intinya tidak seortodoks yang kita sangka. Karena keseluruhan berita telah dirusak oleh para penyalin dan kemudian Gereja menerima dan mengkonfirmasi ajaran ortodoks tersebut. Dalam hal ini Darell dan kawan-kawan juga menjelaskan kepada kita bahwa Ehrman merupakan orang yang telah meninggalkan Kristen karena keraguan imannya terhadap pengerasan kategori yaitu beralih dari paham Kristen yang Fundamentalis kepaham Kristen Liberal yang bergeser terlalu jauh sampai akhirnya mereka tidak bisa mempertahankan ajarannya. Salah satu pernyataan Ehrman  adalah bahwa umat Kristen sengaja menghancurkan naskah-naskah asli karena alasan yang tidak diketahui. Dan Ehrman juga mengatakan bahwa naskah 1 Tesalonika dibuang atau dimusnahkan. Namun ini semua tergantung kepada iman dan kepercayaan kita. Dalam buku ini Darrell dan kawan-kawan mencoba menjelaskan pernyataan Ehrman yang salah mengenai naskah Perjanjian Baru yang dianggapnya sudah tidak asli lagi. Ternyata Ehrman dengan judul Bukunya Misquoting Jesus lupa membandingkan salinan-salinan Perjanjian Baru dengan Literatur Kuno Latin dan Yunani. Darell dan kawan-kawan juga mempunyai argumentasi Fundamental yaitu Meskipun belum seluruh deail teks perjanjian baru belum ditemukan, kita telah memiliki seluruh inti teks dan Darell juga mengatakan bahwa inti ajaran Perjanjian Baru tidak berada dalam bahaya karena adanya variasi teks yang merupakan pandangan ahli kritik teks. Dari semua pandangan para ahli kritik teks termasuk Ehrman yang menjatuhkan Perjanjian Baru, bahwa sebenarnya Perjanjian Baru masih selaras dengan Kristianitas yang berakar pada Yesus sejati.
Jadi dapat saya simpulkan sekaligus memberi tanggapan dari klalim pertama ini bahwa para ahli kritik teks tidaklah bisa dijadikan tolak ukur untuk mencari kebenaran di dalam naskah Perjanjian Baru. Dan kita tidak perlu gentar oleh semua pernyataan-pernyataan para ahli yang bertujuan merusak iman Kristen atau iman kita, karena naskah Perjanjian Baru yang sebenarnya adalah naskah yang telah dikanonkan. Oleh karena itu iman dan kepercayaan kitalah yang harus diperkuat bahwa Kristianitas bersumber dari Yesus yang sejati.
Klaim II
Dalam klaim kedua ini Darell dan kawan-kawan menjelaskan bahwa tidak ada yang lebih rajin mempublikasikan teks-teks seperti Injil Yudas, Injil Thomas, Injil petrus, Injil Maria, Injil filipus dll selain para penganjur Yesusanitas yang kemudian tulisan-tulisan itu dikenal sebagai Injil rahasia, Injil yang hilang, atau Injil yang tersembunyi. Namun dalam klaim ini Darell lebih menjelaskan tentang Injil Yudas yang mengajarkan perceraian besar antara Allah dan ciptaan yang tidak diajarkan dalam Yudaisme dan Kristianitas. Sedangakn ajaran Yudaisme dan Kristianitas mengajarkan ciptaan untuk bertanggung jawab kepada pencipta yang telah menciptakan secara langsung. Dalam Injil Yudas ini Darell menjelaskan beberapa babak paralel sebagai berikut:
Ø  Babak 1A: Yesus Menertawakan Doa Syukur Para Murid
Ø  Babak 1B: Para Murid Menjadi Marah
Ø  Babak 1C: Yesus berbicara Hanya Kepada Yudas
Ø  Babak 2A: Keesokan Pagi Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid
Ø  Babak 2B: Para Murid Memiliki Penglihatan Mengenai Rumah Ibadah
Ø  Babak 2C: Yesus Menafsirkan Penglihatan
Ø  Babak 2D: Yesus Bertanya Tentang Generasi-generasi
Ø  Babak 3A: Yudas Menggambarkan Penglihatannya dan Yesus Menjawab
Ø  Babak 3B: Yudas beertanya mengenai Masa Depannya
Ø  Babak 3C: Yesus mengajarkan Tentang penciptaan, Roh Agung, dan yang tercipta sendiri
Ø  Babak 3D: Adamas dan Makhluk-Makhluk Cahaya
Ø  Babak 3E: Pencipta Umat Manusia
Ø  Babak 3F: Yudas bertanya  tentang Adam dan Keturunannya
Ø  Babak 3G: Yesus menyatakan Kehancuran Sijahat
Ø  Babak 3H: Penciptaan Umat Manusia
Ø  Babak 3I: Yesus berbicara tentang Mereka Yang Beriman Sejati dan Yudas
Ø  Babak 3J: Yudas Menyerahkan Yesus
Dalam Injil Yudas ini Darell menjelaskan visi alternative injil Yudas adalah Kristinitas dijungkir balikkan. Dan Yudas dianggap sebagai pahlawan bukan penjahat. Karena ia membantu cahaya Ilahi Yesus melepaskan diri dari penjara tubuh untuk kembali kesurga. Darell mengatakan bahwa Injil Yudas ini merupakan pandangan Alternatif tentangYesus dan Injil. Injil yudas ini merupakan hasil karya pandangan Ehrman. Darell menjelaskan bahwa Injil Yudas merupakan Injil yang menyimpang dari Alkitab. Karena semua pandangan dari Ehrman bertujuan merusak pengajaran Kristen. Injil Yudas sama sekali tidak dekat dengan pemahaman Kitab Suci yang diterima oleh Kristianitas. Untuk menentang pandangan Ehrman ini, Darell mengangkat pandangan dari Wright yang menyatakan bahwa peristiwa yang sedang berlangsung  adalah Mitos baru mengenai asal mula paham Kristen. Dan kita sedang menyaksikan tokoh fiksi bernama Yesus berbicara dengan tokoh fiiksi bernama Yudas mengenai hal-hal yang tidak akan dipahami oleh Yesus sejati. Dan Wright mengatakan Mitos ini salah dalam tiga hal yaitu:
·         Menggambarkan Yesus sama sekali tidak seperti gambaran dalam Injil-injil Kanonik
·         Berargumentasi bahwa ada banyak ragam Kristianitas Ortodoks pada abad ke-4
·         Mengatakan bahwa ajaran yang ditolak tidak berhubungan dengan kerajaan Allah pencipta Israel, melainkan tentang pencarian makna sejati di dalam diri.
Jadi dapat saya simpulkan sekaligus memberi tanggapan bahwa Injil Yudas bukanlah kebenaran Injil ataupun Alkitab. Dan tulisan-tulisan Injil Yudas tidak pernah diangggap layak dalam Perjanjian Baru, karena apapun yang diajarkan oleh Yesus dan Kristianitas, kita tidak akan menemuka dalam injil Yudas. Karena Injil Yudas membawa kita ketempat yang menyimpang jauh dari Alkitab. Oleh sebab itulah iman dan kepercayaan kita harus tetap teguh dalam ajaran Alkitab Kristen, karena Yudas bukanlah seorang pahlawan melainkan Yudas adalah seorang Penghianat.
Klaim III
Dalam klaim ini menguraikan tentang penemuan Injil Tomas yang menjungkirbalikkan Pemahaman Kita tentang Yesus sejati. Injil Tomas dengan cara tidak sengaja ditemukan oleh seorang Anak Gembala dalam sebuah gua dekat Laut Mati beberapa mil dari Yerusalem. Dalam penemuan ini menyulutkan perdebatan antara dua versi cerita tentang Yesus, yakni Yesusanitas melawan Kristianitas. Injil Tomas adalah Injil yang diluar Kanon yang telah hilang selama 700 tahun. Dalam pembahasan ini juga dijelaskan bahwa telah ditemukannya sebuah Tempayan yang didalamnya berisikan Manuskrip-manuskrip yang bukan berupa gulungan Kitab melainkan berupa 13 Kodeks yang semuanya ditulis pada Papirus. Dan semuanya berisikan 52 dokumen tetapi 6 diantaranya merupakan duplikat dari yang lain sehingga total berjumlah 46 buku. Kodeks itu berbentuk buku persegi panjang yang dijilid disisi kiri agar agar halaman-halamannya dapat dibalik. Ditemukan langsung oleh penggal suku Bedouin diarah selatan Kairo dan nama tebing itu adalah Nag Hammadi. Dalam injil Tomas ini dijelaskan ada 3 hal penting yang harus kita ketahui yaitu yang pertama: Injil Tomas adalah Perkataan rahasia, yang kedua: keselamatan diperoleh melalui pengetahuan melalui pemahaman atas arti perkataan bukan melalui iman, dan yang Ketiga: tomas dianggap saudara kembar Yesus. Namun dalam beberapa tahun terakhir para Ahli menyatakan secara implisit bahwa Injil Tomas layak ditempatkan sejajar dengan Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Dalam buku ini juga dijelaskan kapan Injil Tomas ditulis. Namun perkiraan tanggal penulisannnya cukup bervariasi. Sebagian ahli mengatakan pada pertengahan abad pertama Masehi, sedangkan yang lain berpendapat pada dua decade terakhir abad kedua. Jadi perkiraan tanggal penulisan berada dalam kisaran 130 tahun. Namun banyak lagi para ahli berpendapat mengenai kapan penulisan Injil Tomas. Dalam pembahasan ini Darell memperkirakan bahwa mungkin saja banyak perkataan Yesus dalam Injil Tomas yang Otentik. Sebagian besaar perkataan tersebut memiliki kesamaan dengan Injil-injil Kanon, sedangkan perkataan yang Unik sulit didiagnosa. Sifat dasar Injil Tomas yang berupa sandi memungkinkan para ahli menafsirkannya sesuka mereka, dan akibatnya menghasilkan gambaran mengenai Yesus yang hanya cocok dengan  pengandaian mereka.
            Jadi dapat saya simpulkan dan sekaligus memberi saran bahwa memang isi dalam Injil Tomas sangat perlu dan dibutuhkan. Namun semuanya itu tidaklah merupakan kitab Asli yang artinya telah diubah oleh penulisnya sendiri. Dan memang perlu bagi kita adalah alkitab atau ajaran yang telah dikanonkan. Dan seperti itu juga lah iman dan kepercayaan kita yang hanya kepada Tuhan Yesus yang sejati.   
Klaim IV
Dalam pembahasan ini Darell menjelaskan bahwa analisis Markus Borg dan John Dominic tentang minggu terakhir Yesus akan menyikapkan bagaimana sebenarnya Yesusanitas mengisahkan kisah dalam injil. mereka memfokuskan study pada potret Yesus dalam Injil Markus. Karena Markus sumber tertua dan terpenting bagi study tentang Yesus. Jadi Injil Markus adalah indicator terbaik tentang perbuatn Yesus, tetapi Borg dan Crossan sering berargumentasi bahwa perkataan Yesus dalam catatan Markus tidak selalu dikatakan oleh Yesus. Darell juga menjelaskan bahwa ada dua metode yang diterapkan secara konsisten untuk memisahkan apa yang dapat diterima sebagai yang berasal dari Yesus sejarah dan apa yang diasosiasikan dengan gambaran gereja tentang hal ajaran Yesus yang pada dasarnya bersifat sosial. Yaitu metode yang pertama adalah pecah-pecah dan taklukan. Dengan metode Darell menyuruh kita memilah dan memisahkan tema-tema yang berhubungan sehingga sebagian dikategorikan awal atau tua. Sedangkan metode yang kedua adalah perbedaan berarti ketidak cocokan atau teologi yang berbeda. Sehingga kita dapat memisahkan apa yang langsung dari Yesus dan apa yang diajarkan gereja kemudian. Darell juga mencoba menjelaskan dari Injil Markus bahwa berita Yesus bukan dirinya sendiri, bukan tentang identitasNya sebagai Mesias, Anak Allah, domba Allah, terang dunia, atau istilah-istilah mulia lain yang dikenal oleh orang Kristen. Tentu saja Markus mengakui Yesus adalah Mesias dan Anak Allah seperti yang ditulisnya dalam pembukaan Injil. darell juga menjelaskan secara singkat bahwa kedatangan Yesus membawa lebih dari sekedar reformasi ataupun Kritik politik, meskipun dampaknya tentu mencakup bidang politik dan Yesus juga lebih dari sekedar agama yang melakukan reformasi pribadi dan komunitas, dan hidup dalam kehidupan setiap orang dengn tujuan memberikan kasih dan menjunjung tinggi keadilan, mencari kebenaran, membuang dosa, menjukkan belarasa dan memikul tanggung jawab, melayani dan menantang, memberi dan berkorban, mengajar kebenaran dalam dunia yang penuh dengan perdebatan. Tuhan merangkul mereka yang menerima Kristus yang diurapi dan diutus Tuhan. Darell juga menjelaskan bahwa Kristus tidak hanya menunjukkan jalan, Ia menyediakan jalan bagi hati dan jiwa manusia.
      Dalam pembahasan ini dapat saya simpulkan bahwa Darell ingin menjelaskan dan berusaha membuka hati dan pikiran manusia terkusus orang-orang Kristen bahwa ajaran Yesus bukan hanya sekedar bersifat Politik dan sosial melainkan mencakup semua termasuk berkorban demi menghapuskan dosa-dosa Umat Manusia.
Klaim V
Dalam Klaim kelima ini Darell menjelaskan tentang Paulus yang mengubah Misi Semula Yesus dan Yakobus, dari Reformasi bangsa Yahudi menjadi Gerakan yang Meninggikan Yesus dan Merangkul Bangsa-bangsa Bukan Yahudi. Namun Darell mengangkat dan menjelaskan melalui karya yang ditulis langsung oleh pemahaman James Tabor, yaitu The Jesus Dynasty: The Hidden History of Jesus, His Royal Famili, and The Birth of Chritianity. Tabor memulai penjelasan nya dengan akar Kerajaan Yesus dan menolak kelahiran dari Perawan, Ia mengatakan bahwa Kelahiran dari Perawan adalah Dogma Teologi Fundamental Kristen. Dan Tabor juga menjelaskan bukti bahwa Ayah Yesus adalah Tentara Romawi bernama Pantera. Yang pertama Tabor menunjukkan bahwa dalam Injil Markus tidak ada catatan nama Yusuf, khususnya dalam Markus 6: 3 yang mencatat Yesus disebut sebagai tukang kayu yaitu Yusuf. Selanjutnya Tabor mengatakan bahwa Yesus Anak Maria mengindikasikan Ayah yang tidak dikenal. Yang Kedua Markus mengidentifikasikan Yesus sebagai Anak Allah sejak awal dan menyebutkan nama seorang ayah manusia dapat mengurangi penekanan itu. Dan Tabor kemudian membahas kemungkinan hubungan Zinah dengan Kisah kelahiran Yesus Tabor mendukung hal itu atas dasar Kisah Pilatus. Dari semua pandangan Tabor itu Darell juga menentang nya bahwa semua padangan atau teori Tabor itu adalah Teori Kuno, meskipun Tabor Memandang nya dengan pengetahuan tentang Yudaisme abad pertama. Darell mengamati bahwa Yakobus, Galatia, dan Kisah Para Rasul memperlihatkan adanya variasi dalam iman baru. Dan Darell juga menjelaskan bahwa kita dapat melihat bahwaa Petrus dan Paulus sependapat dalam hal yang mendasar, seperti fakta bahwa Injil datang melalui Yesus Kristus dan melibatkan kelahiran baru dan dipenuhi oleh Roh Kudus agar taat kepada Allah.
Jadi dari pembahasan dapat saya simpulkan bahwa teori yang dibuat oleh Tabor adalah salah dan dapat menyesatkan kita. Karena fakta yang sebenarnya bahwa Paulus sebenarnya tidak pernah mengubah Misi Semula Yesus dan Yakobus. Karena Paulus dan Yakobus dan juga kepada Petrus sependapat dalam hal yang mendasar dan sangat mendukung Misi Yesus dan Yakobus.     
Klaim VI
Klaim ini menjelaskan tentang makam Yesus telah ditemukan, kebangkitan dan kenaikkanNya tidak terjadi secara fisik. Dalam pembahasan ini Darell terlibat langsung yaitu pada pertengahan Februari untuk memberikan pendapat atas sebuah film documenter yang akan ditayangkan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan  Discovery Channel yaitu film tentang penemuan makam Yesus. Banyak para arkeolog memperkirakan praktek pemakaman dengan Osuari terjadi antara tahun 20SM -70M (bersamaan dengan jatuhnya Yerusalem) yang mencakup hidup yesus didunia. Jadi Darell menjelaskan sesuai dengan tradisi Yahudi,tulang-tulang Yesus telah hancur setelah setahun setelah kematianNya dengan fakta biologis yang dapat diuji. Darell juga menjelaskan bahwa makam Yesus ditemukan di Talpiot di selatan Yerusalem pada tahun 1980. Pada tahun 2007 tepatnya bulan maret Darell mengunjungi lokasi itu dan mendapati lokasi makam itu telah ditutup dan Osuari telah dipindahkan dan dissimpan di Beth Shemesh oleh otoritas Arkeologi Israel. Dan film yang ditayangkan itu ada empat hal yang dikemukakan yaitu:
·         Kelompok nama yang ditemukan tidak biasa. Nama-nama itu mencakup Yesus, Maria, Mariamne, Matius, Jose (variasi dari Josef), dan Yudas, anak Yesus. Semua nama ini ditulis dalam bahasa Ibrani kecuali nama Mariamne yang ditulis dalam bahasa Yunani
·         Hasil uji DNA atas materi biologi yang tersisa dalam Osuari Yesus dan Mariamne menunjukkan tidak ada hubungan darah. Dalam hasil itu menunjukkan bahwa Yesus dan Mariamne dimakam itu adalah suami istri. Karena mereka tidak ada hubungan daarah.
·         Nama Mariamne dikaitkan dengan nama Maria Magdalena dan diklaim menikah dengan Yesus. Dan selain itu disimpulkan juga bahwa Yudas adalah anak Yesus dan Maria.
·         Osuari ke- 10 yang hilang adalah Osuari Yakobus, Anak Yusuf, Saudara Yesus yang telah mengejutkan Publik pada Tahun 2003.
Dalam film itu juga banyak lagi yang dibahas antara lain: masalah teori Makam Yesus: hal-hal tentang penguburan dan nama-nama, Masalah Uji DNA Makam Yesus, Masalah Statistik Dalam Teori Makam Yesus. Dalam pembahasan ini Darell menjelaskan bahwa dalam Perspektif Teologi, elemen yang paling sulit dalam Hipotesis makam Yesus adalah penjelasan yang Naif mengenai kebangkitan. Kebangkitan tubuh Yesus dan kenaikan Nya secara Fisik ke Surga Merupakan Inti Iman Kristen. Darell juga menjelaskan bahwa aspek kebangkitan Yesus sangat penting karena kepercayaan Yahudi mengenai kebangkitan adalah kebangkitan tubuh secara penuh seperti diciptakan Tuhan.
              Jadi dapat saya simpulkan bahwa memang penting kita mengetahui yang kisah yang sebenarnya yang terjadi pada Penemuan Makam Yesus dan KeluargaNya. Namun bukan berarti kita langsung percaya dengan hasil penemuan yang telah diberitahukan oleh para Arkeolog. Kita harus menemukan bukti nya secara nyata dan jelas. Karena dalam hal ini tidaklah mungkin Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan Mempunyai Anak Yaitu Yudas. Dan kita harus kembali lagi kepada isi Alkitab. Karena Alkitablah sumber kebenaran dan kepercayaan kita. Kebangkitan tubuh merupakan hal yang penting, karena perbedaan antara diberi hidup hanya secara roh dan diperbaharui secara seluruh diri adalah justru hal yang menjadikan pengharapan kebangkitan tubuh sama dengan mengajarkan hal yang berbeda dengan ajaran Gereja Mula-mula hal utama yang diwariskan Yesus kepada Murid-muridNya, suatu pengharapan yang berakar pada kepercayaan Yahudi yaitu Allah Pencipta Yang Bangkit. Iman kebangkitan berakar pada peran Allah sebagai Pencipta. Ia yang menciptakan Ia jugalah yang memperbaharui kehidupan. Kebangkitan tubuh adalah pengharapan yang dimiliki Iman Kita sendiri.
III.            Kesimpulan
Premis Pembahasan kita adalah bahwa Yesusanitas telah mengajukan setidaknya enam klaim yang meembentuk persepsi popular tentang paham Gereja Purba, padahal dari semua Klaim ini meragukan dari sisi sejarah.
Dalam klaim  pertama Perjanjian Baru Asli Telah sangat Dirusak oleh Para Penyalin sehingga tak terpulihkan. Menunjukkan bahwa PB memiliki sangat banyak Manuskrip dibandingkan karya literatur Yunani atau Latin lain. Dari semua Argumentasi dalam pembahsan klaim pertama ini tidak ada yang mempengaruhi Ajaran Kristianitas. Dalam kalim kedua Injil-injil Rahasia Gnostik seperti Injil Yudas membuktikan Eksistensi Kristianitas Alternatif Purba. Dalam hal ini bahwa Injil rahasia ini ditulis jauh dari waktu penulisan PB sehingga tidak bersentuhan dengan masa paling awal Kristianitas. Dan jemaat Kristen Pertama tidak akan menerima teks ini sebagai ajaran yang selaras dengan ajaran Tuhan. Dalam klaim ketiga ini Injil Thomas sangat mengubah pemahaman kita tentang Yesus Sejati dalam hal ini Injil baru yang paling banyak dibicarakan adalah Injil Hybrid yaitu kombinasi ajaran kuno dan paham Gnostik. Dalam pemahaman isinya menunjukkan bahwa tulisan ini tidak selaras dengan tradisi Kristen-Yahudidalam banyak hal. Injil Thomas menekankan pengetahuan, bukan Iman. Tidak jelas mengenai peran Allah sebagai Pencipta. Dalam klaim keempat adalah Ajaran Yesus pada dasarnya bersifat Politik dan Sosial, yang berfokus pada keadilan dan menentang sistem dominasi seperti pemerintahan Romawi atau Kekuasaan global saat ini. Dalam pembahasan ini Ajaran Yesus berfokus pada kebutuhan Individu untuk kembali kepada Allah. Dan TujuanNya lebih dari sekedar reformasi Politik, dank arena itu Ia banyak mengajar di Galilea, bukan di Yerusalem atau bahkan dikota-kota pusat pemeerintahan Romawi. ajaranNya adalah untuk membentuk komunitas di tengah masyarakat yang dapat mempengaruhi fungsi Masyarakat dengan cara hidup yang memuliakan Allah dan dimulai dari hati yang baru yang diubah oleh Roh Kudus. Dalam klaim kelima Paulus Mengubah Misi Semula Yesus dan Yakobus dari Reformasi Bangsa Yahudi menjadi Gerakan yang Meninggikan Yesus sebagai Raja Dan Merangkul Bangsa-bangsa Bukan Yahudi. Gagasan yang memandang Paulus sebagai pendiri sejati Kristianitas adalah pandangan Kuno. Pandangan yang melebih-lebihkan perdebatan yang traumatic yang sebenarnya sudah diatas, mengenai bagaimana sebenarnya bangsa-bangsa bukan Yahudi hidup ditengah komunitas yang dibentuk oleh Yesus. Dalam klaim keenam ini Makam Yesus Telah Ditemukan; kenaikan dan KebangkitaNya tidak terjadi Secara Fisik. Dalam pembahasan ini tidak memiliki kredibilitas sejarah dan dasar budaya, juga mengabaikan fakta bahwa Gereja selalu beriman pada kebangkitan badan, seperti dinyatakan dalam kisah tentang kebangkitan dan kenaikan Yesus dalam Kitab-kitab Injil.
Dari penjelasan tiap-tiap Klaim diatas dapat saya simpulkan dan sekaligus memberi kritik maupun saran bahwa buku ini dapat membantu kita memisahkan Fakta dari Fiksi dalam Pertanyan-pertanyaan yang ada. Dalam hal ini hanya satu yang perlu kita tekankan bahwa iman dan kepercayaan kitalah yang harus kita perkuat melalui Kebenaran Alkitab.
IV.             Kelebihan dan Kelemahan Buku Ini
Ø  Kelebihan
Buku ini sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa sekarang ini karena bahasa yang digunakan cukup jelas dan tidak ada kata-kata yang menyulitkan para pembaca.
Ø  Kelemahan
Pembahasan dalam buku ini terlalu berbelit-belit dan memiliki kata-kata yang berlebihan. Dan tidak langsung jelas kepada intinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar